Selasa, 16 Oktober 2012

SOSIAL MASYARAKAT DAN BUDAYA TN WASUR

Taman Nasional Wasur merupakan salah satu kawasan konservasi yang unik dikarenakan di dalam dan di sekitarnya mermukim 4 (empat) suku asli yang tersebar pada 15 Kampung/desa, yaitu: 

No.
Nama Kampung
Suku
Wilayah
1
2
3
4
1
Poo*
Yei-nan
SPTN Wilayah I Agrindo
2
Erambu*
Marind dek
SPTN Wilayah I Agrindo
3
Toray*
Marind dek
SPTN Wilayah I Agrindo
4
Soa*
Marind dek
SPTN Wilayah I Agrindo
5
Tambat*
Marind dek
SPTN Wilayah I Agrindo
6
Senayu*
Marind dek
SPTN Wilayah I Agrindo
7
Kuler
Marid
SPTN Wilayah II Ndalir
8
Onggaya
Kanume dan  Marind
SPTN Wilayah II Ndalir
9
Tomer
Marind dan Kanume
SPTN Wilayah II Ndalir
10
Tomerau
Kanume
SPTN Wilayah II Ndalir
11
Kondo
Kanume dan Marind Kondo
SPTN Wilayah II Ndalir
12
Wasur
Marory Men-Gey
SPTN Wilayah III Wasur
13
Rawa Biru
Kanume
SPTN Wilayah III Wasur
14
Yanggandur
Kanume
SPTN Wilayah III Wasur
15
Sota*
Kanume
SPTN Wilayah III Wasur

                     Catatan :
                      *Kampung di luar kawasan TN Wasur


Seiring dengan perkembangan daerah beberapa suku dari luar (non asli) masuk dan bermukim di dalam kampung-kampung tersebut. Kondisi ini dimungkinkan karena adanya asimilasi/kawin campur, selain adanya transmigran yang ditempatkan oleh Pemerintah di kampung Sota sebelum berdirinya TN Wasur. Beberapa suku pendatang yang telah lama tinggal berbaur bersama penduduk asli antara lain ; suku Jawa, Timor, Bugis, Makassar, Buton, Kei dan Muyu, Biak.
Bahasa yang lazim digunakan untuk berkomunikasi antar suku/interaksi keluar adalah bahasa Indonesia, sedangkan komunikasi dalam kelompok masyarakat sesama suku digunakan bahasa masing-masing yaitu bahasa Marind, Kanume, Marori Men-Gey dan Yei-Nan.
Adat istiadat yang dimiliki penduduk asli adalah tari-tarian (Etor dan N’gatsi); Sasi (misar) ditandai dengan memasak makanan tradisional (Zeb/bakar batu sagu campur kelapa dan daging). Misar biasanya dilaksanakan ketika memperingati kematian seseorang yang dianggap panutan dalam kelompok masyarakat; Pengobatan tradisional; Perkawinan, anyaman/kerajinan tangan (tikar, keranjang, gelang tangan, cawat dan adat istiadat lainnya.
Disamping itu terdapat beberapa kearifan tradisional yang dimiliki oleh masyarakat asli, seperti ; Pembakaran hutan savana dan padang rumput, Penyesuaian iklim mikro, pengolahan lahan, asosiasi habitat, pengenalan jenis flora/fauna, penghargaan terhadap tempat-tempat sakral serta pembelajaran kepada generasi muda tentang teknologi perburuan dan bercocok tanam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar