Senin, 15 Oktober 2012

KIRIK-KIRIK AUSTRALIA (Merops ornatus) BERKEMBANG BIAK DI TAMAN NASIONAL WASUR

Taman Nasional Wasur merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai potensi sumber daya alam yang tinggi. Salah satunya adalah adanya berbagai jenis burung migran yang datang dan hidup di dalam kawasan. Salah satu jenis burung migran tersebut  adalah Kirik-kirik Australia (Merops ornatus) yang hidup di habitat lapang terbuka (savanna).

Berdasarkan tinjauan pustaka yang ada, terdapat dua puluh empat jenis kirik—kirik yang tersebar di seluruh kawasan tropis dan subtropis di dunia. Dua jenis tercatat di Pulau Papua, salah satunya adalah Kirik-kirik Australia (Merops ornatus) yang merupakan  migran dari Australia. Keduanya terdapat di habitat terbuka, yang hidup pada daerah yang relatif datar.

Berdasarkan buku panduan burung-burung di kawasan Papua, 2001 Puslitbang Biologi LIPI), Kirik-kirik Australia (Merops  ornatus) berbiak di Australia dan menghabiskan musim dingin di Papua dari bulan Maret sampai Oktober. Namun berdasarkan hasil survey diketemukan bahwa Kirik-kirik Australia (Merops ornatus) berbiak juga di TN Wasur Merauke.

Adapun ciri-ciri Kirik-kirik Australia (Merops ornatus) adalah sebagai berikut :
  • Deskripsi : Ukuran badan 25 cm, dengan warna tubuh kehijauan yang umum selama musim tertentu, ekor kehitaman kontras dengan tunggir biru, dan pada dewasa ada pita hitam di tenggorokan. Remaja lebih kusam, bulu ekor panjang tidak ada dan tidak ada warna hitam di tenggorokan.
  • Prilaku : berbiak di Australia dan untuk menghidari musim dingin tinggal di Papua dari bulan Maret sampai Oktober, menghuni hampir semua habitat terbuka yang sesuai dan bermigrasi melalui pegunungan yang lebih tinggi. Selama migrasi burung-burung ini beristrahat dalam kawanan yang sangat luas.
  • Persebaran : Diseluruh Papua dan pulau-pulau satelitnya, sampai ketinggian 1500 dpl). Melimpah sebagai migran, dengan sejumlah  kecil berbiak di daerah Port Moresby. Juga menghabiskan musim dingin di Kepulauan Nusa Tenggara sampai Kepulauan Solomon dan Kepulauan Bismarck. (Burung-burung di Kawasan Papua, 2001 Puslitbang Biologi LIPI)

Berdasarkan hasil pemantauan di Taman Nasional Wasur khususnya di dalam kawasan, habitat burung migran Kirik-kirik Australia (Merops ornatus) banyak terdapat di  habitat terbuka/savanna, salah satunya yaitu di savanna Ukra Besar  pada koordinat S. 08º 48’41,8’’ E. 140º49’17,7’’ dan Ukra kecil pada koordinat S. 08º 47’24’’ E. 140º50’39,8’’.
Di Ukra besar, Kirik-kirik Australia berkembang biak dengan cara membuat sarang dari tanah dengan diameter lubang sekitar 15 s/d 20 cm dengan panjang lubang sekita   50 -60 cm. Jumlah telur dalam setiap lubang berkisar antara 5 s/d 7 telur dalam setiap liangnya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, jumlah sarang yang di buat di habitat terbuka/savanna sangat banyak. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sarang yang saling berdekatan. Pengambilan titik pada sarang yang dibuat pada koordinat S. 08º 48’47,2’’ E. 140º49’22,5’’.

Dibawah ini disajikan beberapa gambar tentang perkembangbiakkan burung Kirik-kirik Australia (Merops ornatus) sebagai berikut :
Ket. 
1. Sarang, 2. Telur, 3. Anakan Burung, 4. Anakan Burung yang dewasa 5. Panjang Sarang

Ada beberapa permasalahan yang menjadi hambatan perkembangbiakkan Kirik-kirik Australia (Merops ornatus) di habitat savanna TN Wasur, antara lain :
  1. Adanya pembakaran tradisional masyarakat pemilik hak ulayat di dalam kawasan yang digunakan untuk membakar rumput atau ilalang yang sudah tua dengan maksud merangsang pertumbuhan rumput muda sebagai pakan kangguru atau rusa sehingga memudahkan perburuan secara tradisional, yang secara tidak langsung juga membakar sarang perkembangbiakan burung kirik-kirik Australia (Merops ornatus).
  2. Pengambilan telur oleh masyarakat dalam kawasan pemilik hak ulayat sebagai bahan protein yang tinggi untuk dikonsumsi.
  3. Adanya predator alami seperti babi yang merusak tanah dengan membongkar permukaan tanah, ular dan biawak  juga mempengaruhi perkembangbiakkan burung Kirik-kirik Australia (Merops ornatus).
  4. Adanya tanaman yang bukan tanaman asli yang mendominasi kawasan tarsebut.
  5. Parubahan iklim secara tidak langsung mempengaruhi keberadaan burung Kirik-kirik Australia (Merops ornatus), berdasarkan informasi masyarakat di dalam kawasan bahwa ketika musim hujan keberadaan jenis-jenis burung ini tidak  dijumpai di savanna dan tidak diketahui kemana perginya.
  6. Ada beberapa hal yang menjadi cacatan kedepan di dalam menjaga keberadaan burung migran di TN Wasur agar terhindar dari kepunahan, antara lain :
  7. Melakukan identifikasi dan inventarisasi kawasan yang menjadi habitat burung-burung tersebut secara berkala.
  8. Menjaga, memperbaiki dan memulihkan habitatnya.
  9. Melakukan pembinaan populasi yang dalam pelaksanaannya harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip konservasi.
  10. Melakukan kegiatan perlindungan dan pengamanan kawasan yang menjadi habitat burung migran.
  11. Melakukan kegiatan penyuluhan secara kontinyu kepada masyarakat akan pentingnya keberadaan burung-burung migran.
  12. Pembinaan daerah penyangga dititikberatkan pada upaya peningkatan hubungan yang harmonis antara masyarakat dan kawasan konservasi yang sedemikian rupa sehingga kehadiran kawasan konservasi dapat dirasakan manfaatnya.

3 komentar:

  1. apakah burung Merops ornatus bisa di kategorikan sebagai burung yang sering mengunjungi air karna pada saat saya melakukan pengamatan di Muara sungai saya sempat meliha di muara sungai....

    BalasHapus